Pemuda Timur Tolak Tambang: Soroti Dampak Serius terhadap Ekosistem Raja Ampat
Red. SPM | 07 Juni 2025 | Dibaca 244 kali | OPERATOR 1

Hasan Beda, S.Pd., M.Pd

sinarpersmedia.pro,  Raja Ampat, Papua Barat — Sejumlah pemuda dari wilayah timur Indonesia menyuarakan penolakan keras terhadap aktivitas pertambangan yang mulai merambah kawasan Raja Ampat. Mereka menilai kegiatan tersebut mengancam keberlangsungan ekosistem laut dan daratan yang menjadi warisan alam dunia.

Dalam pernyataannya, Saalah satu pemuda dari NTT menegaskan bahwa aktivitas pertambangan berpotensi merusak terumbu karang, mencemari laut, dan mengganggu habitat flora dan fauna endemik di wilayah tersebut.

Salah satu pemuda asal NTT, Hasan Beda, M.Pd., turut angkat bicara. Ia menekankan bahwa dampak tambang bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga menyentuh sendi-sendi kehidupan sosial dan budaya masyarakat Papua.

“Tambang bukan solusi jangka panjang. Justru ini bisa merusak ruang hidup masyarakat adat yang selama ini bergantung pada alam. Kerusakan ekosistem berarti juga kerusakan terhadap masa depan generasi Papua,” ujar Hasan.

Ia juga mengkritik kurangnya pelibatan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan terkait proyek tambang, yang menurutnya mencerminkan ketimpangan pembangunan dan ketidakadilan ekologis.

Para pemuda berharap pemerintah daerah dan pusat segera meninjau kembali izin-izin pertambangan di kawasan Raja Ampat, serta lebih mengedepankan model pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi masyarakat lokal.

BAGIKAN :



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin